PROSESI HARJALU KE - 767 KABUPATEN LUMAJANG BERLANGSUNG MERIAH.
Prosesi Harjalu ke-767 (Hari Jadi Lumajang) yang digelar di Alun-alun Kabupaten Lumajang Kamis (15/12/2022 ) pagi berlangsung meriah.
Pelaksanaan kegiatan diawali dengan rombongan Bupati Lumajang dan Wakil Bupati Lumajang, Sekretaris Daerah dan FORKOPIMDA rombongan, iring-iringan dari Pendopo Arya Wiraraja dengan berjalan kaki menuju Alun-alun Lumajang sebelah Utara dengan iring-iringan pasukan Nararya Kirana terdiri dari 2 prajurit pembawa Penjor, 6 prajurit pataka, 6 prajurit tombak dan 10 pasukan berpedang bersama 2 putri pembawa kembar Mayang dan bersama inti kerajaan terdiri dari 1 prajurit pembawa lontar, pusaka Iring-iringan datang dan masuk ke dalam alun-alun menampilkan tari keprajuritan (dengan talent pasukan pembawa pedang) tarian kolosal kemudian dialnjutkan dengan Penampilan Tari Bedhaya Sumunaring Lumajang.
Sambutan Bupati Lumajang menyampaikan bahwa peringatan Hari Jadi Lumajang selama dua tahun tepatnya Harjalu ke- 767 dan 766 tahun 2021 diperingati dengan sederhana karena Akir tahun tepatnya 4 Desember 2021 lalu Kabupaten Lumajang terkena Musibah Erupsi Gunung Semeru dan di tanggal dan bulan yang sama juga Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas guguran (APG)
" Pangtan Harjalu ingkang sederhana meniko, insaalloh mboten ngurangin makna pengetan ambal Warsa Kabupaten Lumajang ing sinten meniko.(peringatan Harjalu sederhana itu, insaalloh tidak mengurangi peringatan Harjalu di Kabupaten Lumajang) ujar Cak Thoriq -sapaan Bupati Lumajang.
Bahwa peringatan Harjalu tahun 2022 kali ini mengambil tema "Bangkit Bersama Semakin Kuat "
sementara itu Wakil Bupati Lumajang mengungkapkan bahwa puncak prosesi harjalu terdapat 4 Gunungan yang merupakan hasil bumi dari para kelompok petani yang tergabung dari 21 kecamatan yang terbagi menjadi 4 kelompok tani. Selain itu juga ada beberapa penampilan kolosal pagelaran tari asli Kabupaten Lumajang Topeng Kaliwungu dan Jarak Kencak.
Pagelaran Kolosal tari topeng dengan bintang tamu "Didik Nini Thowok" menggambarkan alur cerita tentang perjalanan Tari Topeng Kaliwungu yang mulannya belum dikenal dan masih dipelajari hingga sekarang telah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) Lumajang serta telah banyak dikembangkan.Pagelaran kemudian dikolaborasikan dengan pertunjukan jaran kencak. star alun-alun Utara belok kanan ke alun-alun timur Jl Imam Sujai- Simpang 4 belok kanan ke jalan Suwandak-simpang 4 belok ke kiri ke Jl Mayor Kemari Sampurno (MKS) kemudian lurus sampai dengan rel Grati (finis).ul