Hari Raya, Lebaran, Riyoyo, Riyayan, Telasan, istilah yang mengungkap rasa bahagia dan suka cita.
Seminggu atau 7 hari setelah lebaran, kita merayakan Riyoyo Kupat, Kupatan atau Telasan Ketopak. Tradisi Kupatan, salah satu warisan budaya leluhur yang mengakar dan dipertahankan hingga sekarang. Tradisi untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan dan telah melewati hari raya Idul Fitri.
Tradisi membuat ketupat dan opor lengkap dengan sambel petis mudah dijumpai kalau kita bertandang ke rumah saudara atau teman. Apalagi di desa desa, Telasan Ketopak atau Kupatan lebih meriah daripada suguhan di hari hari sebelumnya.
Tradisi memeriahkan Telasan Ketopak atau Kupatan dilakukan dengan berwisata ke pantai. Pantai Mbah Drajid hari ini jadi lautan manusia. Ribuan warga tumpah ruah dalam ritual tahunan Lebaran Ketupat. Bukan cuma datang piknik, mereka datang membawa tradisi, harapan, dan kenangan.Sekeluarga pergi ke pantai dan membawa kupat dan opor untuk dimakan bersama. Ketupat, opor, gelak tawa anak-anak, hingga guyuran ombak dipercaya sebagai tolak balak membersihkan diri lahir batin setelah sebulan berpuasa.
Selasa, 8 April 2025 Kepala Dinas Pariwisata, dengan Bupati Lumajang Bunda Indah @masdarindah Bupati Lumajang dan mas Wabup @masyudhaadji_ mengunjungi Pantai Mbah Drajid Wotgalih, salah satu pantai yang selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal untuk memeriahkan Telasan Ketopak atau Kupatan.
Bunda Indah dan jajaran Forkopimda yang hadir, memastikan semua berjalan aman dan penuh suka cita. Tradisi ini bukan hanya budaya, tapi juga potensi wisata dan penguat jati diri Lumajang.
Matahari yang terik menyengat, pasir pantai yang panas, silaunya ombak pantai mbah Drajid tidak menyurutkan antusias masyarakat untuk Kupatan.
Dari laut selatan, kita belajar: hidup itu merayakan bersama.
#riyoyo
#riyayan
#lebaran
#hariraya
#telasan
#kupatan