Lumajang, Jumat, 27 September 2019 -- Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, M.ML., didampingi Wakil Bupati Lumajang, Ir. Indah Amperawati, M.Si., Kapolres Lumajang., AKBP. DR. Muhammad Arsal Sahban, SH., SIK., MM., MH., dan Dandim 0821 Lumajang, Letkol. Inf. Ahmad Fauzi, S.E., membuka event tahunan "Loemadjang Mbiyen", di area PT Perkebunan Nusantara XII Kertowono, Gucialit, Lumajang, Jum'at (27/09/2019) sore.
Cak Thoriq menjelaskan, acara tersebut, merupakan acara lanjutan, yang sebelumnya pernah diselenggarakan. Area PTPN XII dipilih sebagai tempat penyelenggaraan, karena masih mempunyai bangunan-bangunan kuno.
“Jadi ini adalah rebranding dari Loemadjang Djaman Doeloe menjadi Loemadjang Mbiyen. Tempatnya pun kita fokuskan saat ini di Kebun Teh Kertowono, karena pabrik kebun teh ini gedung – gedungnya masih kuno, jadi terasa banget suasana tempo dulunya, Loemadjang Mbiyennya terasa,” jelas Cak Thoriq saat diwawancarai.
Selain itu, acara tersebut, menurutnya, sebagai ajang mempromosikan potensi wisata yang ada di Kabupaten Lumajang. Dengan mengusung konsep unik, yaitu nuansa 'jaman mbiyen', era tahun 40an-60an, dalam acara tersebut juga ditampilkan pentas seni budaya, serta pameran produk UMKM yang ada di Kab. Lumajang.
"Ini adalah bagian dari promosi wisata Kabupaten Lumajang," ujarnya.
Sebagai komitmen Pemkab. Lumajang dalam membangun potensi wisata, ia menjelaskan, akan menata infrastruktur yang ada di kawasan Gucialit.
"Kami sudah menata Ranupane dan sekitar Senduro. Kedepannya, kami akan bangun infrastruktur, yang menghubungkan antara Ranupane dan perkebunan teh Gucialit," imbuhnya.
Selain potensi wisata yang dikembangkan, ia juga berkomitmen akan mengembangkan produk UMKM unggulan, yang kedepannya diharapkan bisa menjadi produk khas Kab. Lumajang.
"Kemarin, kita sudah memutuskan 'Sego Kelor', sebagai makanan khas Lumajang. Saya berharap, kedepannya muncul produk UMKM yang lain," harapnya.
Bunda Indah, mengaku senang dengan diadakannya acara tersebut. Menurutnya, sangat berdampak pada peningkatan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar.
Ia juga menerangkan, pihaknya berterima kasih kepada PTPN XII Kertowono, yang sampai saat ini masih menjadi mitra kerja dengan Pemkab. Lumajang.
"Kami ingin terus bekerjasama dengan PTPN XII, dalam hal pengembangan potensi pariwisata," ucapnya.
Kapolres Lumajang juga mendukung penuh upaya Pemkab. Lumajang, dalam mengembangkan potensi wisata yang unik ini.
"Ini adalah potensi pariwisata yang baru di Lumajang. Sangat potensial untuk menarik wisatawan dari luar daerah," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kab. Lumajang, Drs. Bambang Soekwanto, M.M., menjelaskan, selain sebagai ajang promosi wisata, budaya, dan ekonomi kreatif, tujuan lain diadakannya acara tersebut, adalah sebagai upaya untuk mengedukasi anak-anak dan generasi muda, dengan kemasan jaman dulu, yang saat ini sulit ditemui. Yaitu cara berpakaian, permainan, dan kegiatan lainnya, sebagai upaya untuk membatasi budaya luar. Selain itu, juga untuk menciptakan sinergitas antar industri ekonomi kreatif dan industri pariwisata.
Bupati akan mengevaluasi pelaksanaan acara tesebut. Dengan harapan, kedepannya bisa ditingkatkan lagi.
"Ini adalah bagian dari promosi 'Heritage of Lumajang'. Tahun depan harus lebih meriah dan inovatif," pungkasnya.
Acara yang diselenggarakan dari tanggal 27-29 September tersebut, menampilkan 116 stand/bazar, yang terdiri dari stand kecamatan se-Kabupaten Lumajang, stand ekonomi kreatif, stand organisasi wanita, stand motor antik dan komunitas onthel sepeda tua, stand Badan Narkotika Nasional, stand Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, serta stand pedagang kaki lima.
Selain mengusung nuansa era kolonial, yang terbagi menjadi 3 zona, yakni Zona Belanda, Zona Jepang, dan Zona Pasca Kemerdekaan, dilaksanakan pula perlombaan permainan tradisional dan fotografi.
Hadir dalam acara tersebut, Pj. Sekda Kab. Lumajang, Drs. Agus Triyono, M.Si, berserta jajaran Forkopimda Pemkab. Lumajang, dan Manager PTPN XII Kertowono beserta jajaran direksi.
.jpg)
